Minggu, 21 Februari 2016

DILAN, DIA DILANKU TAHUN 1991



Cinta itu indah, jika bagimu tidak, mungkin kamu salah milih pasangan - Dilan, Dia Dilanku Tahun 1990
Setelah novel Dilan yang pertama (baca disini) bercerita tentang masa masa PDKT antara Milea dan Dilan yang seru, lucu dan manis. Maka novel Dilan yang kedua ini menceritakan masa masa mereka berpacaran. Mereka resmi jadian tanggal 22 Desember 1990 di warung Bi Eem dengan tulisan macam proklamasi cinta disertai materai dan tanda tangan. Kemudian cerita pun berlanjut tahun 1991.

Memang benar kata orang jika masa pdkt lebih indah dari masa pacaran. Pasalnya saat Dilan dan Milea berpacaran banyak godaan yang datang mulai dari Kang Adi yang tetap menginginkan Milea, Beni yang ingin balikan sampai Yugo teman masa kecil milea yang baru pulang dari Belgia.
Tak hanya itu, di buku kedua ini Dilan diceritakan semakin bandel. Setelah perkelahiannya dengan Anhar yang berujung ancaman dikeluarkan dari sekolah, sekarang giliran kakak Anhar yang balik meyerang yang kemudian dibalas lagi oleh Dilan.
Senakal-nakalnya anak geng motor, Lia, mereka shalat pada waktu ujian praktek agama - Dilan
Milea sempat beberapa kali khawatir dan mencoba menghentikan Dilan, bukan mengekang atau mengatur hanya saja dia tidak mau terjadi apa apa pada Dilan.
Aku tidak ingin mengekangmu. Terserah! Bebas kemana engkau pergi! Asal aku ikut - Milea.
Bagusnya dari kejadian kejadian itu justru membuat Milea semakin dekat dengan kelurga Dilan, bukan hanya dengan Bunda saja tapi juga dengan Disa, Ayah Dilan, kakak serta kakak ipar Dilan. Pun sebaliknya dengan Dilan yang lebih mengenal keluarga Milea.

Boleh dibilang buku kedua ini lebih banyak menampilkan drama. Jika di buku pertama kita lebih sering dibuat tertawa maka di buku kedua ini kita bisa dibuat sedih, terharu atau mungkin menyayangkan hal hal yang terjadi. Banyak kejutan tak terduga misalnya meninggalnya Akew karena saling serang antar geng motor, dan beberapa pertengkaran dari Dilan dan Milea. Namun apapun itu seperti yang dikatakan sang Penulis Pidi Baiq tujuan pacaran hanya ada dua.
Tujuan pacaran adalah untuk putus. Bisa karena menikah bisa karena berpisah. - Pidi Baiq
Kemudian di akhir buku di katakan bahwa walau waktu berlalu namun perasaan Milea ke Dilan tetap sama.
Kalau dulu aku pernah berkata bahwa aku mencintai dirimu, maka kukira itu sudah cukup lengkap dan untuk selama lamanya. Karena sekarang aku mungkin bukan aku yang dulu, waktu membawa aku pergi, tetapi perasaan tetap sama, bersifat menjalar hingga kedepan! - Milea

Tidak ada komentar:

Posting Komentar